Alhamdulillah kita jumpa lagi ya Sahabat DaMu. Beberapa waktu lalu kita membaca kisah tentang Anak Penghafal Qur’an Dapat Menolong Orangtuanya, dan diakhir ceritanya ada kisah tentang santri Daarul Multazam bernama Raffi.
Raffi sebelumnya sekolah di salah satu sekolah negeri favorit di Bogor. Karena keinginannya sendiri ia meminta kepada orangtuanya untuk pindah ke Pondok Santri Daarul Multazam (DaMu). Padahal kalau dilihat secara lahir, sekolah negeri itu lebih besar dan megah gedungnya daripada Pondok DaMu.
Yang membuat saya merinding dan terharu ketika Raffi datang ke rumah saya dan menunjukkan keseriusannya, dan mengatakan pada saya:
“Raffi serius pengen belajar ke Pondok DaMu, kapan bisa Raffi mulai belajar disana?”
Lalu saya bertanya “Raffi serius?”,
“iya serius!”,
“Nggak sayang ninggalin sekolahnya dan teman-temannya?”,
“Nggak, Raffi akan nyesal nanti kalau nggak tahu apa-apa tentang Qur’an dan nggak bisa apa-apa untuk nolong ibu sama bapak di akhirat, Raffi pengen jadi penghafal Qur’an.”
Sentak saya terharu dan hati ini terasa nyessss, ya Allah…
Disaat anak-anak seusianya senang bermain, hura-hura, dan jauh dari kehidupan Islami, ditambah lagi Raffi orang yang mampu dan anak laki satu-satunya dari dua bersaudara, tetapi Raffi memilih untuk mondok dan belajar di DaMu bersama santri-santri Yatim dhuafa.
Yang membahagiakan kami dan orangtuanya, ternyata Raffi memperlhatkan kesunguhannya, dalam dua bulan ini Raffi sudah mau menamatkan hafalan 2 juzz, dan dengan santri-santri yang lain mereka bisa mengikuti pelajaran formal juga terutama yang di UN-kan, karena di DaMu memakai metode BimBel untuk mata pelajaran yang di UN-kan, juga bahasa Arab, Inggris dan Jepang.
Bahagia ya memiliki anak yang mau dekat dengan Allah. Adeeeemm… Rasanya. Semoga Allah mengabulkannya untuk kita, aamiin…
“Sukses untuk orangtua yang dapat membimbing anaknya dekat dengan Allah”