

Waktunya panen singkong di kebun yang terletak di samping tanah yang akan di bangun asrama santri. Hari ini sebagian besar singkong di sedekahkan untuk warga, dan sebagian kecilnya di bawa ke Pondok.
Kak Toni dan kak Rully dengan sigap menggotong 2 karung berisi singkong yang baru saja di panen ke Pondok. Disambut dengan berpikir oleh para santri disaat singkong-singkong tadi mendarat dari motor. “Enaknya diapain ini singkong ya?…” kata umi Laela, ditemani dengan wajah bingungnya dan lugu para santri putri.
Dengan cekatan umi Laela mengambil peralatan masak dan diikuti anak-anak putri. “Kita mau buat apa umi?” kata Rusita, santri dengan hafalan 4 juzz. “Kita akan membuat kue combro, yuk kita buat adonannya dari singkong ini dan buat isinya”, ujar Umi Laela.
Ada yang menyiapkan parutannya, baskom, ulekan, dan perkakas lainnya. Dengan semangat Bilqis santri yang memiliki hafalan Qur’an 6 Juzz ini memarut singkong bersama teman-teman. Bilqis membentuk combro lain dari biasanya, dia membentuk bentuk “Love” alias “hati”. “Hehehehe…. Kenapa bentuk combro kaya gini?” kata Umi Laela. “Ini sesuai dengan keadaan hatiku yang sedang berbunga-bunga umi,” Kata Bilqis diiringi dengan gelak tawa anak-anak lain.