Tidak hanya dalam keadaan sulit dan banyak masalah ingat pada Allah. Ketika sedang dalam keadaan senang dan banyak harta, harta menjadi nomor satu dalam pikiran dan hati, inilah yang mengakibatkan ujian yang Allah berikan dalam bentuk kesenangan. Dan tiba saatnya nanti semua harta dan kesenangan yang dimiliki akan Allah tarik tak bersisa.
Ketika seseorang sehat, banyak juga yang lalai dalam menggunakan kesehatannya. Menggunakan kesehatannya untuk berbuat maksiat dan tak perduli bahwa ada kehidupan yang abadi setelah kehidupan yang abadi setelah kematiannya di dunia.
Disaat sehat hidup pelit, ketika sakit sudah dideritanya dan tidak ada lagi yang bisa disedekahkan karena harta habis untuk berobat, dan ajalpun menjelang, dalam keadaan ini penyesalan dan tangisan menyelimuti diri.
Padahal sedekah ketika pelit dan sehat adalah sebaik-baiknya sedekah dan berpahala lebih besar.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »
“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai ditenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).
Dalam hadits tersebut yang dimaksud keadaan sehat adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit. Adapun pelit atau syahih yang dimaksud adalah pelit ditambah punya rasa tamak.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa orang pelit itu ketika dalam keadaan sehat. Jika ia berbaik hati bersedekah dalam keadaan sehat seperti itu, maka terbuktilah akan benarnya niatnya dan besarnya pahala yang diperoleh. Hal ini berbeda dengan orang yang bersedekah saat menjelang akhir hayat atau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, maka sedekah ketika itu masih terasa kurang berbeda halnya ketika sehat. (Syarh Shahih Muslim, 7: 112)
Ibnu Munir menyampaikan bahwa ayat yang dibawakan oleh Imam Bukhari sebelum hadits di atas menunjukkan larangan menunda-nunda untuk berinfak dan supaya menjauhi panjang angan-angan. Juga di dalamnya diajarkan supaya bersegera dalam sedekah, jangan suka menunda-nunda. (Dikutip dari Fathul Bari, 3: 285).
Sebagaimana Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian.” (QS. Al Munafiqun: 10).
Dan firman Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli” (QS. Al Baqarah: 254).
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits di atas mendorong supaya setiang orang berjuang melawan hawa nafsunya untuk mengeluarkan harta padahal ada sifat pelit dan tamak yang menghalangi. Ini yang menunjukkan bahwa sedekahnya benar-benar jujur dan kuatnya semangat orang yang melakukannya.” (Fathul Bari, 3: 285).
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik.
Bila tulisan ini bermanfaat, silahkan di share agar semakin banyak kebaikan yang kita sebarkan dan orang-orang yang kita ingatkan.
Jangan lupa gabung di FANPAGE Daarul Multazam ya http://www.facebook.com/daarul.multazam/
——————————–
Lebih lanjut tentang kami klik www.daarulmultazam.com
Sedekah Kebutuhan & Pendidikan Santri Yatim Dhuafa Penghafal Al Qur’an Daarul Multazam
Rek. Sedekah an. Yay. Daarul Multazam Mandiri
☑ BSM 7052479805
☑ BTN Syariah 7473000307
Sedekah Pembangunan Asrama Santri Yatim Dhuafa Penghafal Al Qur’an Daarul Multazam.
Saat ini mereka tinggal di rumah yang sudah tidak memadai karena terus bertambahnya santri.
Rek. Sedekah an. Yay. Daarul Multazam Mandiri
☑ BSM 7092194617
Konfirmasi klik www.daarulmultazam.com/donasi
atau sms ke 081380536000 : Sedekah_jml nominal_bank tujuan_tgl transfer_email