

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin sering mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa “sombong kepada orang sombong adalah sedekah.” Meskipun terdengar kontradiktif, ungkapan ini sesungguhnya memiliki pesan mendalam terkait cara menyikapi kesombongan.
Melalui pembahasan berikut, mari kupas lebih dalam terkait makna ungkapan “sombong kepada orang sombong adalah sedekah” dan implikasinya dalam perspektif Islam.
Apa Itu Sombong Menurut Islam?
Sebelum menyinggung perihal ungkapan “sombong kepada orang sombong adalah sedekah”, mari ketahui terlebih dahulu apa itu kesombongan menurut perspektif Islam.
Kesombongan adalah perasaan yang membuat seseorang merasa lebih baik, lebih tinggi, atau lebih unggul dari orang lain. Padahal, segala sesuatu yang manusia miliki di dunia hanyalah titipan dari Allah SWT.
Al-Qur’an dan hadis sering menyebut kesombongan atau takabur sebagai sifat yang menjauhkan manusia dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 146, Allah SWT berfirman:
“Aku akan memalingkan dari ayat-ayat-Ku orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar. Jika mereka melihat setiap ayat (tanda-tanda kebesaran Allah), mereka tidak beriman kepadanya…” (QS. Al-A’raf: 146)
Kesombongan bukan hanya membahayakan hubungan antarmanusia, tetapi juga dapat menjadi penghalang seseorang untuk menerima kebenaran. Contoh nyata kesombongan adalah sikap Iblis yang menolak perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam AS karena ia merasa lebih mulia.
Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa kesombongan dapat menghancurkan kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Selain itu, Allah SWT juga kembali berfirman terkait sifat sombong dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 36, yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36)
Rasulullah SAW juga memperingatkan bahaya kesombongan melalui hadis yang berbunyi:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji zarrah.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa sekecil apa pun kesombongan dalam hati manusia dapat menjadi penghalang bagi dirinya untuk meraih ridha Allah SWT.
Baca Juga: 5 Cara Tepat Sedekah untuk Kesembuhan Penyakit Menurut Hadis
Arti Ungkapan “Sombong kepada Orang Sombong adalah Sedekah”
Ungkapan “sombong kepada orang sombong adalah sedekah” bukanlah hadis Rasulullah SAW, melainkan hanya perkataan manusia yang cukup populer. Namun, para ulama salaf menilai ungkapan ini benar secara makna.
Syaikh Muhammad bin Darwisy bin Muhammad menyebutkan bahwa ungkapan ini adalah bagian dari perkataan manusia sebagaimana yang dikutip oleh Ar-Razi. Meski demikian, makna di balik ungkapan ini dapat diterima (Asnal Mathalib, no. 519).
Imam Ali Al-Qari Rahimahullah menambahkan:
“Ar-Razi berkata bahwa ini adalah perkataan yang terkenal. Aku (Ali Al-Qari) berkata: Tetapi maknanya ma’tsur (sesuai Sunnah).” (Al-Asrar Al-Marfu’ah, no. 142).
Menurut Al-Qari, ungkapan “sombong kepada orang sombong adalah sedekah” bermakna kesombongan kepada orang yang sombong bisa menjadi cara untuk menghentikan perilaku mereka. Upaya ini bertujuan agar orang sombong tersebut menyadari kesalahannya dan tidak terus-menerus larut dalam sifat buruknya.
Contohnya adalah kisah tukang sihir Fir’aun yang kesombongannya kalah oleh mukjizat Nabi Musa AS. Peristiwa tersebut membuat mereka sadar dan tunduk kepada Allah SWT.
Syaikh Abdullah Al-Faqih Hafizahullah juga mengutip penjelasan dari kitab Bariqah Mahmudiyah, yang menyatakan:
“Bersikap sombong kepada orang sombong adalah sedekah. Sebab, jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong, itu akan menyebabkan ia terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap sombong kepadanya, maka ia akan sadar.”
Mengganti Kesombongan dengan Sedekah
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda perlu ingat bahwa segala kelebihan yang Anda miliki adalah amanah yang sewaktu-waktu bisa dicabut oleh Allah SWT. Maka terlepas dari ungkapan “sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah”, hendaknya jadikan kesombongan orang lain sebagai pengingat untuk senantiasa rendah hati.
Artinya, ketika kita bertemu dengan orang yang sombong, itu adalah kesempatan untuk merenungkan apakah kita juga memiliki sifat serupa. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga perkara yang Allah cintai: bersikap sederhana dalam keadaan lapang, bersikap rendah hati, dan bersedekah kepada orang yang miskin.” (HR. Abu Ya’la dari Anas bin Malik)
Hadis ini menekankan bahwa sikap rendah hati adalah salah satu karakter yang Allah SWT cintai, terutama ketika diiringi dengan sedekah. Ketimbang memikirkan orang-orang sombong, lebih baik fokus pada hal-hal yang bermanfaat seperti membantu sesama melaui sedekah.
Dengan bersedekah, Anda mengakui bahwa harta yang Anda miliki adalah titipan Allah SWT yang harus Anda gunakan untuk kebaikan.
Baca Juga: Sedekah Menghapus Dosa: Hukum, Hadist, dan Keutamaannya
Bersedekah sebagai Upaya untuk Mencegah Sifat Sombong
Ungkapan “sombong kepada orang sombong adalah sedekah” memberikan pelajaran bahwa kesombongan bisa Anda lawan dengan sikap yang bijaksana dan tegas. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk menjauhi kesombongan dan bersikap rendah hati melalui sedekah.
Untuk bersedekah dengan hati yang ikhlas, mulailah dengan niat yang tulus hanya karena Allah SWT. Ingatlah bahwa sedekah tidak harus selalu dalam bentuk materi. Anda dapat berbagi waktu, ilmu, atau tenaga untuk membantu sesama. Selain itu, berikanlah sedekah tanpa mengharapkan balasan atau pujian.
Rasulullah SAW pun mengingatkan, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” yang berarti pemberi selalu berada dalam posisi mulia. Tetaplah konsisten, meski sedikit, karena sedekah yang rutin memiliki keberkahan yang lebih besar daripada sedekah besar yang hanya sesekali.