Manusia hidup di dunia dan menjalankan segala amal kebajikan untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya agar dapat menikmati indahnya surga kelak. Dari sekian amal yang Anda lakukan, ada jenis amal yang tidak terputus pahalanya meski Anda telah meninggal. Simak penjelasannya dalam artikel ini!
Hadits Tentang Amal yang Tidak Terputus Pahalanya
Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya:
“Jika anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara ini, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim Nomor 1631).
Hadits riwayat Muslim tentang amalan yang pahalanya tidak akan terputus ini dapat memotivasi seseorang untuk terus melakukan kebaikan. Apalagi nyatanya, ada amal yang pahalanya tetap mengalir meskipun telah tiada.
3 Amal yang Tidak Terputus Pahalanya Meski Sudah Meninggal
Agar dapat mengamalkan sabda Rasulullah SAW dengan baik, pahami penjelasan tentang 3 amalan yang tidak akan putus pahalanya di bawah ini.
1. Amal Jariyah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah adalah pemberian sesuatu kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan kemampuan pemberi. Sedangkan dalam ajaran islam, sedekah jariyah adalah jenis sedekah yang bermanfaat untuk banyak orang.
Selama sedekah jariyah masih dimanfaatkan dengan baik oleh penerimanya, maka pahala akan terus mengalir kepada pemberi sedekah, bahkan setelah ia meninggal dunia.
Contoh sedekah jariyah meliputi mewakafkan tanah untuk pembangunan masjid, mushola, pesantren, atau tempat pendidikan agama, menyedekahkan Al-Qur’an untuk kepentingan umat Islam, serta menyediakan sumber air untuk kepentingan masyarakat umum.
Sedekah jariyah tidak selalu harus berbentuk uang atau barang berharga, kontribusi tenaga juga bisa menjadi bentuk sedekah. Misalnya, membantu proses pembangunan tempat ibadah. Suatu amalan tidak dinilai berdasarkan nominalnya, melainkan niat dan keikhlasan di baliknya.
Sekecil apa pun sedekah yang Anda berikan, selama dilakukan dengan ikhlas, Allah SWT berjanji akan membalasnya dengan pahala. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Az-Zalzalah ayat 7:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Artinya:
“Barang siapa yang telah mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya ia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah ayat 7).
Menurut KBBI, istilah “zarah” merujuk pada benda atau partikel yang sangat kecil hingga sulit terlihat. Dengan demikian, makna dari ayat di atas adalah bahwa Allah SWT akan memberikan pahala kepada setiap manusia yang melakukan kebaikan sekecil apa pun itu, bahkan jika kebaikan tersebut tidak terlihat oleh orang lain.
2. Ilmu yang Bermanfaat
Seseorang yang memiliki ilmu bermanfaat niscaya akan terus mendapatkan nilai amal yang tidak terputus pahalanya. Dalam hal ini, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Sebagai contoh sederhana, bayangkan seorang guru yang mengajarkan pengetahuan baru kepada muridnya. Selama murid tersebut terus menggunakan ilmu yang diajarkan, pahala untuk guru itu akan terus mengalir meskipun ia sudah tiada.
Ciri-ciri dari ilmu yang bermanfaat adalah:
- Membantu seseorang lebih dekat dengan Allah SWT.
- Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
- Mendorong seseorang untuk lebih fokus pada kehidupan akhirat daripada hal-hal duniawi.
- Membangkitkan rasa qanaah dan syukur yang mendalam.
- Menyadarkan seseorang tentang kekurangan dirinya.
3. Doa Anak Saleh
Memiliki anak yang saleh dan senantiasa mendoakan orang tuanya akan memberikan kedua orang tua tersebut nilai amal yang tidak terputus pahalanya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memulai pendidikan agama pada anak sejak usia dini.
Ajaklah mereka untuk lebih dekat dengan Allah SWT agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang taat dan selalu mendoakan orang tua mereka. Karena kelak di alam kubur, tidak ada yang mampu menyelamatkan kedua orang tua kecuali doa dari keturunan mereka yang saleh.
Salah satu doa yang bisa anak panjatkan untuk kedua orang tuanya adalah:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Allahummaghfirlii wa liwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku sejak kecil.”
Sebagai orang tua, ajarkan anak-anak untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa sejak dini. Sehingga, mereka bisa terus berdoa untuk orang tua mereka baik saat masih hidup maupun setelah tiada.
Mari Tunaikan Amal yang Tidak Terputus Pahalanya!
Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh adalah tiga jenis amal yang tidak terputus pahalanya. Dari ketiga amal tersebut, sedekah jariyah adalah amal yang paling mudah untuk Anda lakukan, karena saat ini banyak lembaga amal yang siap menampung donasi Anda.
Anda bisa bersedekah ke Yayasan Daarul Multazam yang tengah berikhtiar mendirikan pondok penghafal Al-Qur’an. Nantinya, sedekah Anda akan dialokasikan untuk kebutuhan hidup dan pendidikan para santri.
Pondok santri Daarul Multazam merawat santri yatim, anak terlantar, dan dhuafa. Mereka bermukim di pondok dan dididik untuk menjadi penghafal Al-Qur’an yang mandiri, berakhlak mulia, berjiwa entrepreneur, dan menjadi generasi penerus yang diridhoi Allah SWT.