

Dialog Nabi Musa dengan Allah tentang sedekah menjadi salah satu pelajaran penting dalam Islam, yang mengajarkan tentang keutamaan berbagi dan membantu sesama. Nabi Musa as, yang mendapatkan keistimewaan berbicara langsung dengan Allah Swt, pernah bertanya mengenai amalan-amalan yang paling dicintai oleh Allah.
Dalam dialog tersebut, Allah menekankan besarnya keutamaan sedekah, bahkan melebihi ibadah lainnya. Kisah ini memberikan gambaran bahwa sedekah bukan hanya sekadar amal kebaikan, tetapi juga memiliki kekuatan luar biasa dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mari ketahui lebih dalam tentang kisah Nabi Musa berikut ini!
Hadits Dialog Nabi Musa dengan Allah tentang Sedekah
Nabi Musa merupakan salah satu dari lima Nabi Ulul Azmi, yaitu sekelompok Nabi pilihan yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menyebarkan Islam. Selain itu, Musa juga mendapatkan gelar Kalimullah, karena menerima wahyu langsung dari Allah, tanpa perantara malaikat Jibril.
Terkait keistimewaan Musa tersebut, di dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Ghazali, terdapat kisah dialog Nabi Musa dengan Allah tentang sedekah. Salah satu pertanyaan penting yang diajukan oleh Nabiullah adalah bagaimana bersedekah bisa menjadi amalan yang paling utama.
Nabi Musa bertanya, “Ya Allah, aku telah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan. Di antara ibadahku, manakah yang paling Engkau sukai? Apakah salatku?“
Allah SWT menjawab, “Salatmu adalah untuk dirimu sendiri, karena shalat menjaga dirimu dari perbuatan keji dan munkar.”
Kemudian, Nabi Musa bertanya lagi, “Apakah dzikirku yang paling Engkau sukai?“
Allah SWT menjawab, “Dzikirmu juga untuk dirimu sendiri, karena dzikir menenangkan hatimu.”
Nabi Musa terus bertanya, “Apakah puasaku?“
Allah SWT menjawab, “Puasamu juga hanya untuk dirimu, karena puasa melatih dirimu untuk mengendalikan hawa nafsu.“
Akhirnya, Nabi Musa bertanya, “Lalu ibadah apa yang paling Engkau sukai, ya Allah?“
Allah SWT menjawab, “Sedekah. Saat engkau memberikan kebahagiaan kepada orang yang sedang dalam kesusahan melalui sedekah, sesungguhnya Aku berada di samping orang itu.”
Dialog Nabi Musa dengan Allah tentang sedekah ini menunjukkan keutamaan bersedekah, daripada ibadah-ibadah seperti salat, puasa, dan dzikir. Pasalnya, ibadah lain berdampak pada diri sendiri, sedangkan bersedekah dapat memberikan kebaikan kepada orang lain yang membutuhkan.
Di sisi lain, seorang ulama Abdul Aziz bin Umair, berkata, “Salat hanya mengantarkanmu setengah perjalanan menuju surga, puasa membawa sampai ke pintu surga, tetapi sedekah yang akan membawamu masuk ke dalam surga.“
Dengan demikian, tersirat bahwa bersedekah merupakan penyempurna ibadah yang dapat membawa seseorang ke surga.
Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi
Keutamaan Sedekah
Dari hadits dialog Nabi Musa dan Allah tentang sedekah, maka bersedekah menjadi amalan yang dicintai oleh-Nya. Adapun, beberapa keutamaan bersedekah, di antaranya.
1. Sedekah dapat Menghapus Dosa
Salah satu keutamaan sedekah adalah membantu menghapus dosa. Ketika seseorang bersedekah, ia menunjukkan keikhlasan dan pengakuan bahwa hartanya hanya titipan dari Allah. Maka dengan bersedekah, ia telah membersihkan hartanya dan menghapus sebagian dosa, sesuai sabda Rasulullah saw ini:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطَايَا كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi).
2. Sedekah Memiliki Pahala yang Berlipat Ganda
Dalam dialog Nabi Musa dengan Allah tentang sedekah, terdapat penekanan bahwa bersedekah tidak hanya memberikan kebaikan untuk penerima, tapi juga membawa berkah bagi pemberinya.
Oleh sebab itu, Allah Swt berjanji melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang bersedekah, sebagaimana tertuang dalam QS Al-Baqarah 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi Memimpikan Neraka
Mari Bersedekah di Daarul Multazam!
Dari hadis dialog Nabi Musa dengan Allah tentang sedekah, kita tahu bahwa bersedekah adalah bagian dari ibadah yang membawa banyak manfaat, baik di dunia maupun akhirat.
Salah satu cara terbaik untuk bersedekah adalah dengan menyalurkan bantuan kepada lembaga yang benar-benar membutuhkan dan bertanggung jawab, seperti Pondok Pesantren Daarul Multazam.
Di pondok pesantren Daarul Multazam, sedekah yang Anda salurkan akan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dasar para santri yatim, dhuafa, dan anak-anak terlantar. Selain kebutuhan pokok, sedekah Anda juga mendukung pendidikan gratis bagi para santri, perlengkapan belajar, biaya pendidikan, dan gaji guru-guru pendidik.
Anda bisa berdonasi dan berpartisipasi dalam program ini melalui daarulmultazam.com. Setiap rupiah yang Anda sedekahkan, akan mendukung generasi penerus yang berakhlak mulia, hafal Al-Qur’an, dan memiliki masa depan yang cerah.
Mari bersama-sama meneladani kisah dialog Nabi Musa dan Allah tentang sedekah, serta mengamalkannya agar menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.