Berbagi dengan sesama adalah ibadah yang dapat dilakukan oleh setiap muslim, karena merupakan anjuran dalam agama. Adapun berbagi ini bisa Anda lakukan dengan cara memberi infak atau sedekah. Dalam Islam sendiri, setidaknya ada 5 perbedaan infak dan sedekah yang perlu Anda ketahui.
Dengan memahami perbedaan antara keduanya, maka Anda dapat membedakan mana kegiatan yang termasuk infak dan mana yang termasuk sedekah. Jika Anda tertarik ingin tahu lebih banyak tentang infak dan sedekah dalam ajaran Islam, simak informasi ini sampai akhir, ya!
5 Perbedaan Infak dan Sedekah dalam Ajaran Islam
Sebenarnya, apa perbedaan sedekah dan infaq yang perlu diketahui sebagai muslim? Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai infak dan sedekah yang bisa Anda simak.
1. Definisi
Infak berasal dari bahasa Arab, yakni anfaqa yang berarti kegiatan mengeluarkan sebagian harta untuk memenuhi kepentingan dari sisi Islam. Berbeda dengan sedekah yang lebih bermakna sebagai kegiatan memberi sesuatu secara sukarela, dengan tujuan mengharap ridho dari Allah Swt.
Perihal anjuran berinfak sendiri sudah dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 92 yang berbunyi sebagai berikut.
“Tidak akan sekali-kali kamu memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apapun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya (infak).”
2. Bentuk Harta
Ketika mengeluarkan infak (uang, tenaga, barang) kepada sesama dengan ikhlas dan ridha hanya karena Allah Swt, maka peluang terbukanya pintu rezeki tidak terduga dari Allah Swt akan semakin besar. Sebab, hukum menunaikan infak ini adalah sunah, sama seperti halnya bersedekah.
Meski begitu, bentuk sedekah terbagi ke dalam dua bagian, yakni sedekah materi dan non materi. Sedekah dalam bentuk non materi bisa berupa berbagi tenaga atau ilmu pengetahuan kepada orang yang membutuhkan.
Bahkan dalam ajaran Islam, senyum kepada orang lain juga merupakan sedekah dan umat muslim yang melakukannya akan mendapat ganjaran pahala. Hal ini sesuai dengan bunyi HR. Tirmidzi, yakni:
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”
3. Kegunaan dan Kemanfaatan
Orang yang menyedekahkan sebagian hartanya kepada orang lain sama saja sedang meringankan penderitaan dan beban orang yang menerima sedekah tersebut. Hal yang sama juga berlaku ketika menyedekahkan ilmu atau tenaga yang Anda miliki.
Sementara dengan berinfak, Anda sudah memberikan kebermanfaatan bagi kepentingan umat Islam. Melalui infak tersebut, Anda bisa membantu perekonomian dan kegiatan sosial dalam berdakwah di masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu perbedaan antara sedekah dan infaq.
4. Tujuan dan Penerima
Perlu Anda ketahui, bahwa 5 perbedaan infak dan sedekah juga mencakup dari aspek tujuan dan penerima. Jadi, tujuan infak adalah untuk kepentingan dari sisi agama.
Oleh karena itulah, penerimanya juga mempunyai kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan. Contohnya, seperti infak untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren di daerah pelosok.
Sementara tujuan dari bersedekah adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt sekaligus untuk menyucikan harta. Oleh karena itulah, penerima sedekah bisa berupa orang yang membutuhkan, seperti anak yatim piatu, fakir miskin, atau janda.
5. Nilai Keikhlasan
Sebenarnya, sangat sulit bagi umat muslim untuk menentukan kadar keikhlasan dalam menunaikan infak dan sedekah. Sebab, tidak ada tolok ukur yang pasti dan juga akurat dalam menilai keikhlasan orang lain.
Walaupun begitu, perbedaan nilai keikhlasan ini bisa dipandang dan dikaitkan dengan tujuan amalan sunah infak serta sedekah itu sendiri. Jadi, kedua amalan sunah tersebut harus Anda lakukan dengan penuh keikhlasan hati dan ridha karena Allah Swt. Baru dengan begitu, Anda akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah Swt.
Terlepas dari semua hal tersebut, ketika Anda bersedekah, pastikan juga untuk berniat membantu serta meringankan kesulitan orang lain. Sementara ketika berinfak, umat muslim bisa berniat mengharap untuk mendapatkan keberkahan dan terbukanya pintu rezeki yang tidak terduga.
Sudah Tahu Apa Saja 5 Perbedaan Infak dan Sedekah?
Itu dia lima perbedaan ibadah sunah infak dan sedekah yang bisa Anda kerjakan sebagai umat muslim. Jika infak lebih terkait dengan harta, maka sedekah bisa berupa materi maupun non materi. Jadi, cakupannya lebih luas dan siapa saja bisa bersedekah kepada orang lain.
Adapun bagi Anda yang ingin berdonasi atau bersedekah ke lembaga keagamaan, maka bisa memberikan sebagian hartanya ke Pondok Santri Penghafal Al-Qur’an Daarul Multazam.
Nantinya, hasil donasi yang masuk akan disalurkan untuk sedekah kebutuhan santri yatim, anak terlantar, dan dhuafa. Jadi, segala kebutuhan, seperti tempat tinggal, perlengkapan tidur, pakaian, makan, kesehatan, dan lainnya, akan menggunakan hasil donasi tersebut.
Selain itu, donasi yang masuk ke Daarul Multazam juga akan disedekahkan untuk pendidikan santri. Sebab, seluruh santri di Daarul Multazam tidak dikenakan biaya untuk belajar, termasuk perlengkapan belajar, seragam, dan kebutuhan pendidikan lainnya.
Mereka hanya akan fokus dididik untuk menjadi penghafal Al-Qur’an yang mandiri, berakhlak mulia, berjiwa entrepreneur, serta menjadi generasi penerus yang diridhai Allah Swt.
Seluruh hasil donasi juga akan disampaikan secara transparan, sehingga Anda tidak perlu ragu lagi untuk bersedekah di Daarul Multazam. Dengan begitu, Anda tak hanya mendapat ridha dan pahala, tetapi juga turut serta berkontribusi dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an.