

Tak puas mengolah singkong hasil panen beberapa hari lalu menjadi combro. Santri putri Daarul Multazam dengan rasa penasaran kembali bereksperimen. “Berebut buat ketimus”, ya inilah yang dilakukan anak-anak kita.
Singkong dari hasil panen di lahan yang akan dibuat pondok kembali disulap oleh tangan-tangan anak yang lugu ini. Rusita bersemangat mengambil daun pisang dan mengelapnya untuk membungkus adonan ketimus. Siska, Bilqis, Dela dan Lala berpasang pasangan memarut singkong sambil berlomba siapa yang selesai lebih awal.
Rusita menyerut gula merah sambil menyicipinya jika temannya yang lain tak menoleh, hehehehe… Adonan dicampurkan dengan gula dan kelapa. Lucunya mereka berebut berlomba lomba membungkus ketimus. Disaat yang lain sibuk membungkus ketimus, Saifa terus menerus mencicipi adonan tersebut hingga akhir adonan terakhir. Alhasil ia kekenyangan dan menjadi bahan tawaan teman-temannya yang lain, hahahaha….